STUDI KASUS
PENDEKATAN BOTTOM UP
Pendekatan
bawah-naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu
level operasional di mana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari
perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan
merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut.
Pendekatan
ini juga merupakan ciri pendekatan klasik. Bila digunakan pada tahap analisis
sistem disebut data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan
diolah lebih dulu. Informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
PENDEKATAN TOP-DOWN
Pendekatan
atas-turun (top-down approach) dimulai dari level atas organisasi, yaitu level
perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan
kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah
melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan
maka selanjutnya proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output,
input, basis data, prosedur operasi, dan kontrol.
Pendekatan ini juga ciri dari pendekatan terstruktur. Bila digunakan pada tahap analysis system disebut juga dengan decision analysis karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen lebih dulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
Contoh Output yang di analisa menggunakan pendekatan Bottom-Up
yang akan menghasilkan Sistem Informasi sebagai berikut:
- Judul SISTEM INFORMASI
- Perancangan ERD / DATABASE
- Perancangan Kode (Primary Key)
- perancangan APLIKASI
- Menu
- Entry entitas master
- Transaksi
- Buat Disain Report
- TESTING APLIKASI
- IMPLEMENTASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar